BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dalam kehidupan sekarang ini, karakter merupakan ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama,baik dalam kehidupan kelurga, masyarakat, bangsa dan Negara.Sekarang ini banyak kebijakan yang dikeluarkan pemerintah tentang pendidikan karakter, mengingat kondisi karakter masyarakat Indonesia saat ini yang dianggap sedang mengalami kemerosotan.Maka perlu diadakan pemulihan/perbaikan karakter.Untuk itu di dalam dunia pendidikan kebijakan karakter sangat dibutuhkan.Sehingga dengan hal itu pendidikan karakter bukan sekedar pengajaran/penataran tentang nilai-nilai karakter, oleh karena itu penting sekali adanya pendidikan karakter untuk mencapai tujuan nasional. B. Perumusan masalah Adapun perumusan masalah yang disusun penulis untuk memudahkan sub bahasan yaitu: 1. Apakah yang dimaksud dengan pendidikan karakter? 2. Bagaimana penerapan kebijakan karakter di Indonesia? 3. Unsur-unsur apakah sajakah yang terdapat dalam pendidikan karakter? BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Pendidikan Karakter. Berdasarkan asal katanya “karakter” adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Individu yang berkarakter baik adalah individu yang bisa membuat keputusan dan siap mempertanggungjawabkan tiap akibat dari keputusan yang ia buat. (http:// www. mandikasmen.go.id). Pengertian “pendidikan” dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam pasal Pasal 1 butir 1 UU Nomor 20 Tahun 2003 dijelaskan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual kkeagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”. Dari UU tersebut kita bisa melihat bahwa penting sekali adanya pendidikan karakter untuk mencapai tujuan nasional. Maka dalam hal ini Pendidikan karakterdapat dimaknai sebagai upaya sadar untuk membantu seseorang agar mampu memahami, peduli dan bertindak atas dasar nilai-nilai inti. Berdasarkan pengertian tersebut, maka sesungguhnya pendidikan karakter bukan sekedar pengajaran atau penataran tentang nilai-nilai karakter. Formula pendidikan karakter meliputi aspek pemahaman (kognitif) tentang kebaikan, aspek motivasi atau keinginan (afektif) untuk berbuat baik, dan action (tindakan)berbuat baik (psikomotorik). Oleh karena itu kurikulum pendidikan karakter baik di tingkat satuan pendidikan (sekolah) maupun di masyarakat harus memenuhi tiga aspek tersebut, yaitu pemahaman, motivasi dan tindakan. Kurikulum dalam aspek tindakan meliputi kegiatan riil, misalnya kegiatan pramuka, bakti sosial dan kegiatan-kegiatan lain sesui dengan target pencapaian nilai-nilai inti etika. Nilai-nilai inti etika yaitu kejujuran, tanggung jawab, empati, peduli, kasih sayang, sopan santun, berbagi, kerja sama, toleransi, menghargai, sabar, ramah dan seterusnya yang merupakan nilai-nilai universal. B. Kebijakan Pendidikan Karakter di Indonesia Menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam Pasal 3 UU tersebut dinyatakan bahwa “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi. peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.Dari UU tersebut kita bisa melihat bahwa penting sekali adanya pendidikan karakter untuk mencapai tujuan nasional. Perubahan kurikulum dalam bidang pendidikan memang berganti sangat begitu cepat, hampir setiap pergantian menteri pendidikan, kurikulumnyapun ikut berganti. Saat ini sedang gempar-gemparnya tentang pendidikan karakter. Banyak kebijakan yang dikeluarkan pemerintah tentang pendidikan karakter tersebut, mengingat kondisi karakter masyarakat Indonesia saat ini yang dianggap sedang mengalami kemerosotan maka perlu diadakan pemulihan/perbaikan karakter . Dalam program ini lembaga pendidikan, keluarga dan masyarakat sangat dibutuhkan peranannya dalam meningkatkan karakter bangsa. Lembaga pendidikan membutuhkan kerangka baru system pendidikan karakter. Adapun kerangka system pendidikan karakter yaitu : (1) Kebijakan pendidikan karakter, yang mampu mengikat seluruh elemen masyarakat untuk melaksanakannya (sebagaimana TAP MPR No. II/MPR/1978). (2) Standar Karakter, yang menjadi acuan karakter bangsa (seperti butir-butir P4). (3) Kurikulum terpadu, yang meliputi aspek pemahaman, motivasi dan tindakan nyata. (4) Peran dan partisipasi masyarakat, yang mendukung dan berkomitmen dengan nilai-nilai karakter. (5) Pengalaman (praktik) pembelajaran, sebagai program pembiasaan. (6) Model (keteladanan) dari pemimpin dan orang tua, sebagai spiritual leader. (7) Adanya evaluasi dan inovasi pendidikan karakter. (8) Adanya kelembagaan khusus untuk pengembangan pendidikan karakter. Delapan komponen itulah yang menjadi kerangka sistem agar pendidikan karakter berjalan secara efektif. Oleh karena itu diperlukan kesadaran dan komitmen semua stakeholder untuk menjadikan pendidikan karakter sebagai gerakan nasional dengan mempersiapkan perangkat-perangkat sistem yang kokoh C. Unsur-unsur yang terdapat dalam pendidikan karakter Adapun unsur-unsur karakter esensial yang penting harus ditanamkan kepada peserta didik yaitu: 1. ketulusan hati atau kejujuran (honesty); 2. belas kasih (compassion); 3. kegagahberanian (courage); 4. kasih sayang (kindness); 5. kontrol diri (self-control); 6. kerja sama (cooperation); 7. kerja keras (deligence or hard work). Dalam naskah akademik Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa, Kementerian Pendidikan Nasional telah merumuskan lebih banyak nilai-nilai karakter (18 nilai) yang akan dikembangkan atau ditanamkan kepada anak-anak dan generasi muda bangsa Indonesia. Nilai-nilai karakter tersebut dapat dideskripsikan dalam tabel sebagai berikut: No. Nilai Deskripsi 1. Religius Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain. 2. Jujur Perilaku yang dilaksanakan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan 3. Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya. 4. Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. 5. Kerja Keras Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya. 6. Kreatif Berfikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki. 7. Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas. 8. Demokratis Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain. 9. Rasa Ingin Tahu Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar 10. Semangat Kebangsaan Cara berfikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya. 11. Cinta Tanah Air Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa. 12. Menghargai Prestasi Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuai yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain. 13. Bersahabat/Komunikatif Tindakan yang memperhatikan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain. 14. Cinta Damai Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya. 15. Gemar Membaca Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya. 16. Peduli Lingkungan Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kekrusakan alam yang sudah terjadi. 17. Peduli sosial Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan. 18. Tanggung Jawab Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Adapun kesimpulan dari makalah ini yaitu: 1. Pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai upaya sadar untuk membantu seseorang agar mampu memahami, peduli dan bertindak atas dasar nilai-nilai inti. Berdasarkan pengertian tersebut, maka sesungguhnya pendidikan karakter bukan sekedar pengajaran atau penataran tentang nilai-nilai karakter. 2. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam Pasal 3 UU tersebut dinyatakan bahwa “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi. peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. B. Saran Adapun saran-saran dari makalah yang penulis buat yaitu: 1. Sebagai calon guru harus bisa menjadi teladan bagi siswanya nanti. 2. Peranan lembaga pendidikan, keluarga, dan masyarakat sangat diperlukan untuk membentuk karakter peserta didik yang baik, sehingga tujuan pendidikan nasional dapat tercapai secara optimal. DAFTAR PUSTAKA UU Sisdiknas. 2003. Bandung: Citra Umbara http://pondokibu.com/ http:// www. mandikasmen.go.id http://www.advancepublishing.com/

0 Comments:

Post a Comment