PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERWARNA TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS IV SDN LANGKAP 03 KECAMATAN BUMIAYU TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Tadir Amin STKIP Islam Bumiayu Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (tadir _amin@yahoo.co.id ) ABSTRAK Judul :“Pengaruh penggunaan media gambar berwarna terhadap kemampuan membaca pada mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas IV SDN Langkap 03 Kecamatan Bumiayu tahun pelajaran 2012/2013”. Penulis : Tadir Amin NIM : 40209104 Penelitian ini menggunakan pendekatan eksperimen berdesain “Randomized Control-Group Pretest-Post test Design”, dilaksanakan pada kelas IV SDN Langkap 03 Kecamatan Bumiayu. Adapun teknik pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling. Sampel dalam penelitian ini adalahsiswakelas IV yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok control dengan jumlah 32 anak, jadi kelompok eksperimen jumlah 16 anakdankelompokcontrol berjumlah 16 anak.Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi dan tes. Metode dokumentasi untuk memperoleh data nama-nama siswa kelas IV di SDN Langkap 03.Metode tes untuk memperoleh data kemampuan membaca kelompok eksperimen dan kelompokkontrol. Dalam proses penelitiannya kelompok eksperimen diberi pembelajaran dengan media gambar berwarna sedangkan kelompok control menggunakan metode konvensional. Hasilanalisis data tahap awal meliputi uji normalitas, uji homogenitas, dan uji kesamaan dua rata-rata. Untuk uji normalitas data awal dalam table test of normality kelas eksperimen diperoleh signifikansip = 0,150 dengan tarafsignifikan α = 0,05 sedangkan pada kelas kontrol diperoleh signifikan sip = 0,2 dengan taraf signifikan α = 0,05 karena kedua data tersebut mempunyai signifikan sip > taraf signifikan α maka kedua data tersebut berdistribusi normal, untuk uji homogenitas, diperolehdari SPSS 16 signifikan sip (p value)=0,983 dengan taraf signifikansi sebesar α = 0,05, karena signifikan sip (p value) > taraf signifikansi α, maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok mempunyai varians yang sama. Sedangkan pada uji kesamaan dua rata-rata diperoleh nilai Sig (2-tailed) sebesar 0,187 dengan tarafsignifikansi α =0,05, karena nilai Sig (2-tailed) > tarafsignifikansi α, maka kemampuan membaca siswa eksperimen dan kelompok control tidak berbeda secara signifikan atau identik sama. Hasil analisis data tahap akhir meliputi uji normalitas, uji homogenitas, dan uji perbedaan dua rata-rata. Untuk uji normalitas data akhir dari SPSS 16 menghasilkan table test of normality kelas eksperimen diperoleh signifikansip= 0,166 dengan taraf signifikan α = 0,05 sedangkan pada kelas kontrol diperoleh signifikansip= 0,2 dengan taraf signifikan α = 0,05 karena kedua data tersebut mempunyai signifikansip > taraf signifikan α maka kedua data tersebut berdistribusi normal Untuk uji homogenitas diperoleh dari SPSS 16 signifikansip = 0,150 dengan taraf signifikansi sebesar α = 0,05, karena signifikansi p (p value) > taraf signifikansi α, maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok mempunyai varians yang sama.Kemudian untuk uji perbedaan dua rata-rata diketahui besarnya nilai Sig (2-tailed) = 0,034 dan taraf signifikansi α = 0,05. Ini berarti nilai Sig (2-tailed) < taraf signifikansi α, maka Ho DITOLAK. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media gambar berwarna terdapat pengaruh positif terhadap kemampuan membaca pada mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas IV SDN Langkap 03 Kecamatan Bumiayu. Kata Kunci: Media, Gambar Berwarna, dan Kemampuan Membaca. A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Bahasa Indonesia di sekolah dasar memiliki arti penting bagi siswa, karena melalui pembelajaran bahasa Indonesia, besar harapan memudahkan dalam menerima ilmu, keadaan ini bertambah penting karena bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan bangsa Indonesia. Berbahasa Indonesia khususnya anak-anak di desa atau di daerah pedalaman, merupakan salah satu aspek atau bidang dari pengajaran bahasa Indonesia yang memegang peranan penting, bagaimana tidak bahwasanya pengajaran membaca dan menulis merupakan bahan atau modal utama untuk mempermudah dalam menangkap informasi atau pengetahuan yang disampaikan oleh seorang guru, walaupun bukan di bidang mata pelajaran bahasa Indonesia, namun dalam penyampaian pengetahuan di bidang mata pelajaran yang lain masih menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar atau resmi. Bila tidak memiliki kemampuan membaca dan menulis siswa akan mengalami kesulitan belajar serta komunikasi di kelas tinggi. Melihat kenyataan yang ada di SDN Langkap 03 masih memiliki permasalahan yang perlu diberikan solusi, seperti yang dialami oleh siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Langkap 03 Kecamatan Bumiayu, dalam belajar membaca masih kurang lancar bahkan ada yang belum bisa, masih membaca dengan mengeja huruf, hal ini seperti dialami siswa kelas IV, SDN Langkap 03 yang masih belum bisa membaca. Melihat kenyataan pengajaran bahasa Indonesia dalam membaca sangat penting, maka perlu mencari solusi untuk peyelesaiannya, di sini peran seorang guru dituntut harus kreatif, agar siswanya tidak mengalami kejenuhan dalam proses pembelajaran. Media gambar berwarna, sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar merupakan suatu hal yang sangat penting bagi siswa karena dengan menggunakan media gambar berwarna siswa akan lebih fokus, dan akan lebih cepat menguasai materi yang sedang dibahas. Dengan menyertakan tulisan sebuah kalimat yang di dalamnya belajar mengenal huruf, menulis dan membaca dengan menggunakan media gambar berwarna. Dari sini siswa tidak merasa cepat bosan dalam menerima materi, sehingga melalui gambar yang berwarna tersebut tujuan dari pembelajaran yang disampaikan kepada siswa akan mudah tercapai, sesuai dengan harapan guru sebagai pengajar. 2. Rumusan Masalah Berdasarkan pemaparan di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: Apakah Ada Pengaruh Penggunaan Media Gambar Berwarna Terhadap Kemampuan Membaca Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV SDN Langkap 03 Tahun Pelajaran 2012/2013? 3. Tujuan Penulisan Secara umum tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengunaan media gambar berwarna terhadap kemampuan membaca pada mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas IV SDN Langkap 03 kecamatan Bumiayu, setelah adanya penerapan media gambar berwarna dalam kegiatan pembelajaran, sehingga dapat di jadikan bahan atau alat bantu buat seorang pendidik, yang melakukan proses pengajaran yang berlangsung didalam kelas untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa. B. LANDASAN TEORI 1. Media Pendidikan a. Pengertian Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti “tengah” perantara atau pengantar. Media adalah pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Menurut Gerlach dan Ely dalam Arsyad (2011: 3) mengatakan bahwa media adalah sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronik untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Menurut Heinich dalam Arsyad (2011: 4) mengatakan bahwa media adalah sebagai perentara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima, contoh televisi, film, foto, radio, rekaman audio, gambar yang di proyeksikan, bahan-bahan cetakan, dan sejenisnya. Menurut Hamidjojo dan Latuheru dalam Arsyad (2011: 4) mengatakan media adalah bentuk perentara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan, atau pendapat sehingga ide, gagasan atau pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada penerima yang dituju. Beberapa pendapat di atas, mengenai media pembelajaran yang berkaitan media gambar dapat disimpulkan bahwa media pembejaran atau media gambar itu adalah suatu alat yang digunakan untuk menyampaikan informasi atau pesan dari seorang guru ke muridnya dalam proses kegiatan belajar mengajar berlangsung. b. Fungsi media pendidikan dan media pembelajaran terhadap media gambar Untuk media pendidikan yang digunakan dalam proses belajar mengajar mempunyai beberapa fungsi yaitu: Menurut Hamalik dalam Arsyad (2011: 15) mengatakan sebagai berikut: 1) Dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru 2) Membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar 3) Membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa Menurut Ibrahim dalam Arsyad (2011: 16) mengatakan sebagai berikut: “Media pembelajaran berfungsi membawa dan membangkitkan rasa senang dan gembira bagi murid-murid dan memperbarui semangat mereka, membantu memantapkan pengetahuan pada benak para siswa serta menghidupkan pembelajaran.” Menurut Levie dan Lentz dalam Arsyad (2011: 16) mengatakan empat fungsi media pendidikan dalam proses pembelajaran yang berkaitan dengan media gambar: 1) Fungsi atensi adalah menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. 2) Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar. 3) Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan meningkatkan informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar 4) Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. Menurut Kemp dan Dayton dalam Arsyad (2011: 19) mengatakan tiga fungsi utama: 1) Memotivasi minat atau tindakan 2) Menyajikan informasi 3) Memberikan instruksi Mengenai beberapa pendapat di atas mengenai fungsi media pendidikan dalam proses pembelajaran dapat disimpulkan fungsi media adalah alat yang sengaja diadakan atau sengaja dibuat, sebagai alat bantu dalam mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang tertata dengan baik sehingga menimbulkan kenyaman dan keefektifan dalam belajar. Sebagaimana diketahui media pendidikan dan media pembelajaran yang berkaitan dengan media gambar sangat bermanfaat untuk menunjang kelancaran dan keberhasilan dalam mewujudkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran di sekolah. Menurut Sudjana dan Rivai dalam Arsyad (2011: 24) mengatakan sebagai berikut: 1) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar 2) Bahan pembejaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa 3) Metode mengajar akan lebih bervariasi 4) Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemostrsikan, memerankan, dan lain-lain. Mengenai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media pendidikan dan media pembelajaran yang berkaitan dangan media gambar adalah pada intinya mengarahkan perhatiaan yang mempunyai makna dalam mengamati objek dalam proses pembelajaran. c. Pemilihan media pendidikan dan media pembelajaran terhadap media gambar Menurut Sadiman (2011: 84) mengatakan ada beberapa dasar pertimbangan pemilihan media pendidikan yang digunakan dalam proses belajar mengajar: 1) Bermaksud mendemonstrasikanya 2) Merasa sudah akrab dengan media tersebut 3) Ingin memberikan gambaran atau kejelasan yang lebih kongret 4) Merasa bahwa media dapat berbuat lebih dari yang bisa di lakukan Menurut Mc. Connel dalam Sadiman (2011: 84) mengatakan bila media sesuai pakailah. d. Kriteria pemilihan media pendidikan dan media pembelajaran terhadap media gambar Menurut Sudjana dan Rivai dalam Arsyad (2011: 128) mengatakan kriteria pemilihan gambar (foto), diantaranya: 1) Mendukung pencapaian tujuan pembelajaran 2) Kualitas artistik 3) Kejelasan dan ukuran yang memadai 4) Validitas 5) Dan menarik Mengenai pendapat di atas kriteria dalam pemilihan media harus di kembangkan dengan tujuan yang ingin dicapai, kondisi dan keterbatasan yang ada dengan mengingat kemampuan dan sifat-sifat khas media yang bersangkutan, maka seorang guru lebih jeli dalam menentukan jenis materi yang akan disampikan dengan alat bantu media pembelajaran. e. Macam-Macam Media dalam Pembelajaran 1) Gambar atau foto diam Gambar atau foto diam adalah media visual yang berupa gambar yang dihasilkan melalui proses fhotografi maupun lukisan. Media ini merupakan bahasa yang umum yang mudah dimengerti dan dinikmati di mana-mana. Menurut Indriana (2011: 64) mengatakan kelebihan media gambar atau foto: Kelebihan Media Gambar (foto atau lukisan) yaitu: a) Sifat kongkrit: gambar (foto atau lukisan) kelihatannya realitis menunjukkan pokok masalah dibandingkan dengan media verbal media. b) Gambar dapat mengatasi batas, ruang dan waktu, tidak semua benda objek atau pariwisata dapat dibawa ke kelas dan tidak selalu bisa anak-anak dibawa ke objek atau pariwisata tersebut. c) Media gambar (foto atau lukisan) dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita. d) Foto dapat memperjelas suatu masalah dalam bidang apa saja dan dalam tingkat usia berapa saja, sehingga dapat mencegah dan membetulkan kesalah fahaman. e) Harganya relatif murah terjangkau di semua kalangan f) Mudah didapatkan g) Dan mudah untuk didapatkan 2) Bagan Menurut Sudjana dan Rivai (2010: 27) mengatakan bagan adalah kombinasi dari berbagai media grafis dan media gambar berwarna yang dirancang untuk memvisualisasikan hubungan antara fakta-fakta pokok atau gagasan-gagasan pokok dengan cara teratur dan logis. Bentuk-bentuk khas misalnya bagan pohon, bagan arus dan bagan tebal. Ciri-ciri media bagan yang baik antara lain: a) Dapat di mengerti siswa b) Sederhana dan lugas, tidak rumit atau berbelit-belit c) Diganti pada waktu-waktu tertentu agar selain tetap termasuk (up to date) juga tidak kehilangan daya tarik. 3) Diagram Menurut Sudjana dan Rivai (2010: 33) mengatakan diagram adalah suatu penggambaran yang disederhanakan dirancang untuk mempertunjukkan hubungan timbal-balik terutama dalam arti garis-garis dan lambang-lambang. a) Cici-ciri diagram antara lain: Diagram bersifat simbolis dan abstrak sehingga kadang-kadang sulit dimengerti. b) Untuk dapat membaca diagram seseorang harus mengetahui latar belakang tentang apa yang di diagramkan. c) Walaupun sulit dimengerti, karena sifatnya yang padat, diagram dapat memperjelas arti. d) Diagram bersifat simbolis dan abstrak sehingga kadang-kadang sulit dimengerti. e) Untuk dapat membaca diagram seseorang harus mengetahui latar belakang tentang apa yang di diagramkan. f) Walaupun sulit dimengerti, karena sifatnya yang padat, diagram dapat memperjelas arti. 2. Pengertian Membaca Menurut Crawley dan Mountain dalam Rahim (2007: 2) mengatakan membaca pada hakekatnya adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal, tidak hanya sekedar melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual, berpikir, psikolinguistik, dan metakognitif. Sebagai proses visual membaca merupakan proses menerjemahkan simbol tulisan (huruf) ke dalam kata-kata lisan. Menurut Syafi’ie dalam Rahim (2007: 2) mengatakan membaca yaitu merunjuk pada kata-kata dan kalimat, kemudian mengasosiasikannya dengan bunyi-bunyinya sesuai dengan sistem tulisan yang digunakan, kemudian merunjuk pada proses penerjemahan rangkaian grafis ke dalam kata-kata. Menurut Klen, dkk dalam Rahim (2007: 3) mengatakan bahwa definisi membaca mencakup (1) membaca merupakan suatu proses (2) membaca adalah strategis dan (3) membaca merupakan interaktif. Mengenai beberapa pendapat diatas dapat simpulkan bahwa membaca adalah proses dari berfikir yang menghubungkan simbol atau huruf menjadi sebuah kalimat yang membangun makna hingga dapat diartikan dengan baik dan jelas. 3. Peningkatan Kemampuan Membaca Kemampuan membaca merupakan hal yang sangat penting dalam suatu bacaan, dalam hal ini guru mempunyai peranan yang sangat besar untuk mengembangkan serta meningkatkan kemampuan yang dibutuhkan dalam membaca. Menurut ahli lain kemampuan membaca yang baik merupakan hal yang sangat penting dalam suatu bacaan. Soedarso (2000). ”Kemampuan Membaca.” dari http://id.forums.wordpress.com/topic/, diakses tanggal 14 Januari 2013). Dalam hal ini guru mempunyai peranan yang sangat besar untuk mengembangkan serta meningkatkan kemampuan yang dibutuhkan dalam membaca. Usaha yang dapat dilakukan guru diantaranya: Dalam hal ini guru mempunyai peranan yang sangat besar untuk mengembangkan serta meningkatkan kemampuan yang dibutuhkan dalam membaca. Usaha yang dapat dilakukan guru diantaranya: a. Dapat menolong para siswa untuk memperkaya kosakata mereka dengan jalan memperkenalkan sinonim kata-kata, antonim, imbuhan, dan menjelaskan arti suatu kata abstrak dengan mempergunakan bahasa daerah atau bahasa ibu mereka b. Dapat membantu para siswa untuk memahami makna struktur-struktur kata, kalimat dan disertai latihan seperlunya c. Dapat meningkatkan kecepatan membaca para siswa dengan menyuruh mereka membaca dalam hati, menghindari gerakan bibir, dan menjelaskan tujuan membaca. Menurut Cox dalam Rahim (2007: 1) mengatakan bahwa guru bisa membantu mengetahui kemampuan siswa tentang suatu bacaan dapat melakukannya dengan empat keterampilan: a. Membuat hubungan antara apa yang mereka ketahui dan apa yang akan mereka pelajari b. Menggunakan strategi untuk membaca (misalnya membuat prediksi) dan menulis (misalnya, menggambarkan pengalaman sebelumnya). c. Berpikir tentang proses membaca dan menulis mereka sendiri d. Mendiskusikan tanggapan-tanggapan mereka tentang teks yang mereka baca dan tulis. Berdasarkan pembahasan mengenai peningkatan kemampuan membaca dia atas, maka kemampuan membaca dapat artikan dengan upaya seseorang untuk belajar memahami dengan baik apa pesan yang disampaikan dalam bacaan tersebut, sehingga informasi yang diserap dapat diungkapkan kembali dengan tepat, baik secara lisan maupun secara tertulis. C. METODE PENELITIAN Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif study komparatif, bentuk penelitian ini dipandang akan dapat menjadikan bahan temuan yang mampu menjawab hipotesis, yaitu adanya pengaruh penggunaan media gambar berwarna terhadap kemampuan membaca siswa pada mata pelajaran bahasa Indoensia siswa kelas IV SDN Langkap 03 kecamatan Bumiayu. dalam penelitian ini menggunakan variabel X yaitu media gambar berwarna dan variabel Y yaitu kemampuan membaca siswa. Sumber data dalam penelitian ini meliputi: siswa kelas IV SDN Langkap 03 kecamatan Bumiayu. Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah (1) teknik dokumentasi untuk memperoleh informasi atau data yang dilakukan dengan jalan mencatat keterangan yang terdapat dalam dokumen seperti: untuk SD misalkan nama-nama siswa, daftar nilai (leger) dan catatan khusus. (2) teknik observasi gejala-gejala yang dicatat dalam penelitian ini meliputi proses pembelajaran di dalam kelas dan hasil pembalajaran siswa yang selanjutnya dijadikan sebagai sumber penguatan dalam pengelolaan data. (3) teknik tes teknik pengukuran yang di dalamya ada alat prosedur atau keterangan yang diinginkan oleh seseorang untuk mendapatkan informasi yang dicarinya. dengan cara memberikan serangkaian tugas-tugas yang dikerjakan kepada responden, dalam penelitian ini tes yang digunakan untuk memperoleh data kemampuan membaca pada materi bahaya merokok, dari materi tersebut siswa membaca satu persatu ke depan yaitu tes psikomotorik. Awal mula sebelum menganalisis data, peneliti membagi kelompok dari satu kelas dibagi menjadi 2 kelompok yaitu ada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, kesemuanya diberi perlakuan pre test eksperimen dan pre tes kontrol, namun untuk kelompok pre test eksperimen menggunakan media gambar berwarna sedengkan kelompok pre test kontrol tidak menggunakan media gambar berwarna, selanjutnya data yang didapat diawal dianalisis menggunakan 1. Uji normalitas Dalam uji normalitas ini peneliti menggunakan rumus Chi Square dengan prosedur sebagai berikut: a) Menentukan rentang (R), yaitu data terbesar dikurangi data terkecil b) Menentukan banyak kelas interval (K) dengan rumus: K = 1 + (3,3) log n c) Menentukan panjang interval: d) Membuat tabel distribusi frekuensi e) Menentukan batas kelas (bk) dari masing-masing kelas interval f) Menghitung rata-rata , dengan rumus: g) Menghitung varians, dengan rumus: h) Menentukan luas daerah tiap kelas interval i) Menghitung nilai chi kuadrat , dengan rumus: (Sudjana, 2005: 273) Keterangan: = harga Chi-kuadrat = frekuensi hasil pengamatan = frekuensi yang diharapkan k = banyaknya kelompok interval j) Menentukan derajat kebebasan (dk) dalam perhitungan ini, data disusun dalam daftar distribusi frekuensi yang terdiri atas sebuah kelompok sehingga untuk menentukan kriteria pengujian digunakan rumus: k – 3, dimana k adalah banyaknya kelompok dari interval dan taraf signifikansi 0,05. k) Menentukan harga tabel l) Menetukan distribusi normalitas dengan kriteria pengujian, jika hitung tabel maka data berdistribusi tidak normal dan sebaliknya jika tabel maka data berdistribusi normal. m) Kriteria pengujian jika hitung ≤ tabel dengan derajat kebebasan dk = k – 3 dan taraf signifikan 5 % maka data berdistribusi normal. Data yang digunakan adalah data nilai awal dari kelas IV kelompok I dan kelas IV kelompok II dengan perhitungan Chi Kuadrat. 2. Homogenitas Uji homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui varians yang dimiliki sama atau tidak. Untuk menyelidiki kesamaan dua varians. Rumus yang digunakan adalah: (Sudjana, 2005: 250) Dengan rumus varians untuk sampel adalah: Kelompok dikatakan homogen jika , dengan a = 5% Pengujian hipotesis yang digunakan adalah hanya data nilai awal dari kelompok yang normal. 3. Uji kesamaan dua rata-rata Dari hasil uji normalitas dan uji homogenitas dapat 2 sampel. Secara random dipilih dua kelompok sebagai subjek penelitian yaitu kelas IV dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok 1 eksperiemen dan kelompok 2 kontrol. Untuk mengetahui apakah kedua kelompok bertitik awal sama sebelum dikenai perlakuan (treatment) dilakukan uji kesamaan dua rata-rata dengan rumus: (Sudjana, 2005: 239) Pengambilan data akhir post test dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah mendapatkan data, sama dianalisis seperti rumus dan langkah yang sama namun pengambilan data akhir ini di uji setelah adanya uji normalitas, uji homogenitas adanya uji perbedaan dua rata-rata. Berikut langkah-langkahnya: a. Uji Satu Pihak (Uji Pihak Kanan) Hipotesis penelitian adalah sebagai berikut: Ho = rata-rata kemampuan membaca siswa yang di ajar menggunakan pembelajaran dengan media gambar berwarna kurang dari atau sama dengan rata-rata kemampuan membaca siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional atau tidak menggunakan media gambar berwarna. Ha = rata-rata kemempuan membaca siswa yang diajar menggunakan pembelajaran dengan media gambar berwarna lebih dari rata-rata kemampuan membaca yang diajar dengan pembelajaran konvensioanal atau tidak menggunakan media gambar berwarna. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji perbedaan rata-rata kemampuan membaca dengan rumus uji hipotesisnya adalah sebagai berikut Dengan : = rata-rata kemampuan membaca kelas IV kelompok 1 yang diajar dengan pembelajaran media gambar berwarna = rata-rata kemampuan membaca kelas IV kelompok 2 yang diajar dengan pembelajaran konvensional atau tidak menggunakan media gambar berwarna Uji perbedaan rata-rata dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Jika = maka persamaan statistik yang digunakan adalah: (Sudjana, 2005: 239) Dengan: Keterangan: = skor rata-rata dari kelompok eksperimen = skor rata-rata dari dari kelompok kontrol = bayaknya subjek kelompok eksperimen = banyaknya subjek kelompok kontrol = varians kelompok eksperimen = varians kelompok kontrol = varians gabungan Kriteria pengujiannya adalah Ho diterima jika dan Ha ditolak jika t mempunyai harga-harga lain. Derajat kebebasan untuk daftar distribusi t dengan dk = dan peluang ( 1 – a ). 1. Analisis Uji Hipotesis Uji hipotesis dimaksudkan untuk mengolah data yang terkumpul dari data hasil belajar sebelumnya, siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan tujuan untuk membuktikan diterima atau ditolaknya hipotesis yang diajukan oleh penulis dan dalam pembuktian dangan menggunakan uji t. Ataupun tahapan analisisnya meliputi:. Uji normalitas ini digunakan untuk mengetahui apakah sampel yang digunakan dalam penelitian ini terdistribusi normal atau tidak. Untuk mengetahui dapat di uji dengan menggunakan statistik chi kuadrat. (Sudjana, 2005: 273) Keterangan: = harga Chi-kuadrat = frekuensi hasil pengamatan = frekuensi yang diharapkan k = banyaknya kelompok interval a. Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui kedua kelompok mempunyai varians yang sama atau tidak. Hipotesis yang digunakan dalam uji homogenitas adalah: : : Rumus yang digunakan adalah: (Sudjana, 2005: 250) Kedua kelompok mempunyai varians yang sama apabila menggunakan = 10% menghasilkan F ≥ F dengan: b. Uji kesamaan rata-rata Keterangan: rata-rata kelas eksperimen rata-rata kelas kontrol Rumus yang digunakan adalah: a) Jika = Kriteria pengujian adalah diterima Ho jika didapat dari daftar distribusi t dengan dk n + n – 2 ) dan peluang 1-1/2.a. untuk harga-harga t lainya Ho ditolak. (Sudjana, 2005: 239) b) Jika Keterangan : t : uji t : mean sampel kelas eksperimen : mean sampel kelas kontrol : simpangan baku gabungan : simpangan baku kelompok eksperimen : simpangan baku kelompok kontrol : banyaknya kelompok eksperimen : banyaknya kelompok kontrol D. HASIL PENELITIAN Pembelajaran menggunakan media gambar berwarna pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan pembelajaran tidak menggunakan media gambar berwarna terlihat bahwa hasil belajar kedua kelompok tersebut berbeda secara nyata. Hasil analisis di bantu menggunakan program SPSS, dari hasil pre test kelompok kontrol dan kelompok eksperimen diuji normalitas, diuji homogenitas, diuji kesamaan dua rata-rata dan terakhir hasil pos test ada uji perbedaan dua rata-rata, berikut dapat dilihat hasilnya, hal ini ditunjukan dengan hasil uji . nilai t hitung = 2,326 dan t tabel = 2,13145, sedangkan nilai Sig (2-tailed) sebesar 0,034 < 0,05. Karena t hitung > t tabel dan nilai Sig (2-tailed) < taraf signifikansi α maka H0 DITOLAK. Dengan kata lain ada pengaruh positif terhadap hasil belajar pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dari hasil penghitungan terlihat bahwa hasil belajar kelompok eksperimen lebih baik dari pada kelompok kontrol dengan nilai rata-rata kelas eksperimen sebesar 74,8125 dan kelas kontrol sebesar 67,1875 atau pembelajaran dengan media gambar berwarna berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa dalam materi bahaya rokok. Perbedaan rata-rata hasil belajar siswa antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tersebut disebabkan oleh adanya perbedaan perlakuan. Pada kelompok eksperimen yang diberi pembelajaran dengan media gambar berwarna dapat memperjelas dan mempermudah konsep yang kompleks dan abstrak menjadi lebih sederhana, konkrit dan mudah dipahami siswa. Hal tersebut dapat memberikan pengaruh positif karena siswa mampu mengeksplor dirinya melalui media tersebut untuk dapat melihat secara konkrit lebih aktif dalam pembelajaran sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran. Dilihat dari tercapainya kemampuan membaca masing-masing variabel, pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan media gambar berwarna berpengaruh positif terhadap kemampuan membaca siswa kelas IV pada mata pelajaran bahasa Indonesia SDN Langkap 03 kecamatan Bumiayu. E. SARAN-SARAN Berkenaan selesainya pelaksanaan penelitian pengembangan ini, dan pembahasan yang dilakukan pada penelitian pengaruh media bergambar terhadap kemampuan membaca siswa kelas IV pada mata pelajaran bahasa Indonesia SDN Langkap 03 kecamatan Bumiayu ini, maka penulis akan memberikan beberapa saran, di antaranya: 1. Kepala Sekolah sebagai pemimpin dalam suatu lembaga pendidikan harus peka terhadap perkembangan teknologi dan metode-metode yang variatif dan kreatif untuk pembelajaran yang akan digunakan di lembaganya. 2. Pendidik harus peka terhadap pengalaman yang dialami oleh siswa sebagai bahan untuk mengembangkan media pembelajaran. DAFTAR PUSTAKA Arifin, Zainal. ( 2012). Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya. Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT RINEKA CIPTA. Arsyad, Azhar. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Bahri, Syamsul. (2011) Pengaruh Penggunaan Media Gambar Berwarna Terhadap Peningkatan Kemampuan Membaca Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas II di SDN Sepakat Lombok. dari http://etd. eprints.ums.ac.id/13514/11/08._Daftar_Pustaka.pdf, diakses tanggal 12 Januari 2013). Be (1980). “Kemampuan Membaca”. dari http://id.forums.wordpress.com/topic/, diakses tanggal 14 Januari 2013). Darmadi, Hamid. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: ALFABETA, cv. Indriana, Dina. (2011). Ragam Alat Bantu Madia Pengajaran. Jogjakarta: Dina Press. Margono, S. (2010). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Muftadri, (2010). Peranan Media Gambar Dalam Pengajaran. (dari http://etd. eprints.ums.ac.id/13514/11/08._Daftar_Pustaka.pdf, diakses tanggal 12 Januari 2013). Nurgiayantoro, Burhan. (2012). Penilaian Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA. Nurnaningsih, Rofidah (2010). Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca dan Menulis dengan Media Gambar pada Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas IIB di MIN Ngawen gunungkidul. dari http://etd. eprints.ums.ac.id/13514/11/08._Daftar_Pustaka.pdf, Akses tanggal 12 Januari 2013). Rahim, Farida. (2007). Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Padang: Bumi Aksara. Sadiman, Arif S. (dkk). (2011). Media Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Dalam Rangka ECD Projact (USAID). Salim, Peter. (2002). Kamus Besar Indonesia Kontemporer. Jakarta. Balai Pustaka. Soedarso ¬(2000).¬ “Kemampuan¬ Membaca”. ¬dari http://id.forums. wordpress.com/topic/, diakses tanggal 14 Januari 2013). Anas, Sudijono. (2012). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sudjana, Nana dan Rivai, Ahmad. (2010). Media Pengajaran. Bandung : Sinar Baru Algensindo. Sudjana, Nana. (2005). Metode Statistik Pendidikan. Bandung: PT. TAERSITO BANDUNG. Sugiyono (2010). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: ALFABETA, cv. Widoyoko, Eko Putro (2012). Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. T. TABEL

BAB I PENDAHULUAN A. Filosofi KKN 1. Filosofi KKN Kuliah Kerja Nyata merupakan suatu kegiatan intrakurikuler wajib yang memadukan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan metode pemberian pengalaman belajar dan bekerja kepada mahasiswa dan pemberdayaan masyarakat. KKN PPM merupakan wahana penerapan serta pengembangan ilmu dan teknologi, dilaksanakan di luar kampus. KKN PPM diarahkan untuk menjamin keterkaitan antara dunia akademik-teoritik dan dunia empirik-praktis. Dengan demikian akan terjadi interaksi sinergis, saling menerima dan memberi, saling asah, asih, dan asuh antara mahasiswa dan masyarakat. 2. Tujuan dan Manfaat KKN a. Tujuan umum Untuk memenuhi salah satu pesyaratan dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) STKIP Islam Bumiayu, sebagai bahan evaluasi dan laporan tertulis yang memuat hasil kegiatan yang telah dillakukan mahasiswa KKN selama Kegiatan KKN berlangsung b. Tujuan Khusus Dalam pelaksanaan kuliah kerja nyata (KKN) ini mempunyai tujuan khusus penyusun laporan ini adalah memberi pengetahuan kepada seluruh warga Sekolah Dasar 01 Manggis akan pentingnya tanaman obat keluarga (TOGA) bagi kesehatan dan cara penanaman dan perawatan Toga yang baik serta membiasakan para siswa dan juga para guru untuk menanam tumbuhan terutama Toga di lingkungan sekolah maupun lingkungan keluarga serta lingkungan masyarakat. c. Manfaat Manfaat yang dapat diambil dalam penyusunan laporan ini adalah sebagai berikut: 1) Manfaat bagi siswa Para siswa menjadi lebih memahami bahwa tumbuh-tumbuhan bisa digunakan menjadi obat tanpa membeli obat kemasan yang modern. a) Agar para siswa tidak hanya menerapkan penanaman dan pemanfaatan Toga di lingkungan sekolah tetapi juga diterapkan di lingkungan keluarga serta masyarakat. b) Para siswa lebih mendalami tentang kegunaan Toga. 2) Manfaat bagi mahasiswa a) Mengetahui lebih lebih dalam tentang Toga, supaya para mahasiswa akan lebih sadar apa pentingnya Toga bagi kesehatan. b) Mendapat pemahaman kondisi nyata tentang bersosialisasi dengan masyarakat yang nantinya akan diterapkan dalam dunia kerja dan dunia pendidikan. c) Kita lebih mengerti tentang perawatan Toga dan pemanfaatannya. B. Profil Lokasi KKN Berdasarkan sumber monografi desa Manggis, desa ini mempunyai luas wilayah kurang lebih 410,93 Ha. Secara administratif terletak di kecamatan Sirampog Kabupaten Brebes. Desa Manggis berjarak kurang lebih 4 Km dari Kecamatan Sirampog. Jumlah dusun yang ada di Desa Sirampog ini ada 11 dusun, yaitu dukuh sanganjaya, banjarsari, slawi, peninis, dukuh tengah, sambung regel, karang gedang, karang nangka, gunung kembang, salakgading, dan jati teken dan terdiri dari 4 RW dan Batas wilayah : Sebelah Utara : Desa Buniwah Sebelah Timur : Desa Mendala Sebelah Selatan : Desa Kaliloka Sebelah Barat : Desa Linggapura. Hasil sensus penduduk menunjukkan penduduk Desa Manggis pada tahun 2012 berjumlah 4682 orang dengan komposisi laki-laki berjumlah 2525 orang dan perempuan berjumlah 2696, Jumlah penduduk berdasarkan pendidikan tinggi yang ditamatkan, TidakTamat SD/ tidak sekolah 1126 orang, Tamat SD sederajat 1780 orang, Tamat SLTP sederajat 762 orang, 762 orang, Tamat SLTA 420 orang, Tamat PT 82 orang. Dari segi pencaharian petani 487 orang, Buruh Tani 639 orang, Pedagang 11 orang, Nelayan 0, Pengusaha 0, PNS 33 orang, Pensiunan 3 orang, TNI/ Polri 0, Buruh Bangunan 207 orang, Buruh Industri 105 orang, Lain-lain 89 orang. C. Identifikasi Masalah Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah merupakan wujud nyata pelaksanaan Tri Dharma Pergurun Tinggi terutama dharma tentang pengabdian kepada masyarakat yang merupakan suatu kebijakan pemerintah. Hal ini dapat diperlihatkan dari beberapa faktor yang digunakan sebagai landasan-landasan yag telah ditetapkan pemerintah sebagai program nasional. Kuliah kerja nyata ini merupakan progam yang wajib dilakukan oleh mahasiswa, dimana mahasiswa terjun langsung ke masyarakat untuk menerapkan ilmu yang telah di peroleh dalam bangku perkuliahan, sehingga program yang akan direncanakan dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam pelaksanaan KKN ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa mengimplementasikan dalam melakukan latihan, penerapan, dan pengalaman ilmu pengetahuan yang telah diperoleh dari bangku perkuliahan dan dilakukan di lingkungan masyarakat sehingga kehadiran mahasiswa dalam kuliah kerja nyata, nuaya ini dapat memberikan suatu ilmu, bantuan pemikiran, tenaga, dan teknologi juga seni dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan dalam segala bidang.Pada kesempatan ini saya selaku penulis memfokuskan kegiatan pada bidang pendidikan dan kesehatan yatu mengenai penanaman dan pemanfaatan tanaman obat keluarga ( TOGA) yang saya lakukan di lingkungan SDN 01 Manggis. D. Rumusan Masalah Berdasarkan Indentifikasi masalah yang telah disampaikan dapat dikemukakan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Apaka manfaat Toga bagi kesehatan? 2. Bagaimana cara mensosialisasikan kepada siswa tentang pemanfaatan Toga bagi kesehatan? 3. Bagaimana cara merawat Toga yang telah ditanam dilingkungan sekolah SDN 01 Manggis BAB II KERANGKA PENYELESAIAN MASALAH Keanekaragaman hayati yang ada di bumi ini tidak hanya digunakan sebagai bahan pangan ataupun untuk dinikmati keindahanannya saja, tetapi juga bermanfaat sebagai bahan untuk mengobati berbagai penyakit. Tanaman yang ada, terutama yang tumbuh di Indonesia dikenal sebagai bahan yang ampuh untuk obat dan digunakan sebagai bahan baku industri obat di Indonesia selain juga sebagai obat-obatan tradisional. Sebenarnya, tanaman yang berguna sebagai obat dapat juga ditemui sehari-hari. Tanaman seperti kunyit, jahe, jeruk pecel dapat ditanam di pekarangan rumah dan berguna sebagai pengusir berbagai penyakit ringan sehari-hari seperti batuk, masuk angin dan panas dalam. Tak hanya itu, beberapa tanaman yang ada Indonesia terbukti ampuh mengatasi berbagai penyakit yang lebih berat. Beberapa bahkan dipercaya dapat mengatasi penyakit mematikan seperti AIDS, kanker dan sebagainya. Tanaman obat juga dapat dijadikan alternatif berobat yang lebih aman dan alami. Selain itu, tanaman obat juga baik untuk menjaga kecantikan dan kesehatan kulit dan tubuh.Tanaman obat dapat dikonsumsi dengan cara diolah terlebih dahulu. Beberapa tanaman obat dapat digunakan sehari-hari dan diolah dengan cara sederhana seperti direbus dan dicampur dengan air atau bahan-bahan lainnya. Pemanfatan penanaman Toga harus sedini mungkin dijelaskan menfaatnya kepada anak-anak supaya mereka tahu bagai mana kasiat dan pentingnya tananman obat itu. Dari pada obat-obat yang di kemasan modern biasanya mengandung efek atau alergi kepada pengonsumsi itu sendiri. Di SDN 01 Manggis kami melaksanakan penyuluhan dan penanaman Toga di lingkungan sekolah. Mereka sangat antusias dalam pelaksaan kegiatan tersebut. Dari kegiatan penanaman Toga para siswa jadi tahu pentingnya tumbuh-tumbuhan ternyata memiliki kasiat untuk mengobati penyakit tanpa membeli obat-obat modern yang ada di apotek atau di toko obat. Adapun tumbuhan yang sudah kami tanam di SDN 01 Manggis yaitu antara lain jahe, lidah buaya, kencur, kunyit, kumis kucing, lengkuas. Sebelum melaksanakan kegiatan penanaman dan pemanfaatan Toga, diambil langkah-langkah sebagai berikut: A. Kami melakukan koordinasi kepada kepala Sekolah Dasar Manggis. Tujuannya supaya kegiatan penanaman dan pemanfaatan Toga bisa berjalan dengan baik dan lancer. B. Supaya siswa-siswi SDN 01 Manggis mengetahui apa pentingnya dan manfaat Toga buat kesehatan, kami melakukan penyuluhan tentang kasiat tumbuh-tumbuhan Toga. Jadi para siswa mengerti apa tujuan kita menanam Toga dan mengetahui fungsi masing-masing tumbuhan Obat tersebut. C. Melaksanakan kegitan yang baik dengan program yang direncanakan. kami melakukan penanaman Toga bersama dengan seluruh siswa dan para guru di lingkungan sekolah. Memerlukan kerjasama yang baik antara Mahasiswa dan pihak sekolah agar kegiatan berjalan dengan lancar. BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN A. Realisasi Penyelesaian Masalah Penyusunan kegiatan yang tepat dan jelas harus di persiapkan sebelum kegiatan. Hal ini bertujuan untuk mewujudkan kesiapan mahasiswa untuk melaksanakan program kegiatan. Dalam penanaman Toga di lingkungan sekolah adalah salah satu cara untuk member itahu kepada siswa-siswa akan penting dan manfaatnya bagi kesehatan tubuh. Mereka akan lebih mengenal tumbuhan apa yang bisa digunakan sebagai obat dan fungsi tumbuhan itu sebagai obat apa. Dalam pelaksanaan penanaman tanaman obat keluarga (TOGA) ini harus diperlukan kerjasama yang baik antara pihak sekolah dan mahasiswa. Penanaman dan pemanfaatan tanaman obat keluarga (TOGA) ini saya lakukan di SDN 01 Manggis. Para siswa sangat antusias sekali dalam menyimak dan ikut menanam tumbuhan obat tersebut. Table 1.1 Tanggal Kegiatan Kamis, 14 Maret 2013 Permohonan ijin kepada Kepala Sekolah SDN 01 Manggis Observasi keadaan SD dan siswa-siswi SDN 01 Manggis Identifikasi masalah Jum’at, 15 Maret 2013 Pembagian kuisioner awal Perencanaan program Sabtu, 16 Maret 2013 Pengumpulan Toga Minggu, 17 Maret 2013 Penyuluhan tentang pemanfaatan Toga Penanaman Toga di lingkungan sekolah Pembagian kuisioner akhir Evaluasi E. Khalayak sasaran Adapun yang menjadi sasaran dalam kegiatan Penanaman dan pemanfaatan Toga di lingkungan sekolah adalah sebagai berikut: Sasaran seluruh siswa SDN 01 Manggis F. Media yang digunakan Leptop, Power Point LCD. D. Metode Yang digunakan Metode yang digunakan dalam penanaman dan pemanfaatan Toga adalah metode penyuluhan tentang tenaman yang bisa di gunakan sebagai obat dan apa kasiatnya, kemudian menanam tumbuhan obat di lingkungan sekolah. Metode-metode yang kami lakukan antara lain metode observasi, ceramah, pendampingan, demostrasi. E. Hasil Kegiatan Berdasarkan kegiatan penanaman dan pemanfaatan tanaman obat keluarga (TOGA) yang telah saya lakukan di lingkungan SDN 01 Manggis hasil yang saya peroleh dalam program kegiatan ini berjalan dengan baik. Pihak sekolah sangat antusias dalam melaksanakan kegiatan penanaman dan pemanfaatan Toga bagi kesehatan di lingkungan sekolah. Walaupun selama kegiatan terjadi sedikit kendala pada saat siswa menanam Toga dikarenakan adanya hujan yang turun deras di daerah Manggis, sehingga menunggu hujan reda, walaupun demikian para siswa masih sangat semangat melakukan penanaman tumbuhan obat ini dengan saling bekerja sama dengan mahasiswa dan siswa-siswi sekolah setelah hujan reda dan hasil dari proses kegiatan ini berjalan dengan baik. Identifikasi masalah didapatkan dan dirumuskan berdasarkan hasil observasi dimana lingkungan di daerah ini memiliki curah hujan yang cukup, sehingga menjadikan tumbuhan didaerah ini hidup/tumbuh dengan baik,walau begitu tidk terlepas adanya perawatan yang sangat baik untuk menjaga tumbuhan supaya tumbuh dengan baik. Pembagian kuisioner awal dilakukan bagi siswa kelas 3,4,5,6 untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswa yang menunjukan persentase 65%. Dan setelah penyuluhan dan penanaman Toga kami kembali membagikan kuisioner kepada para siswa untuk mengetahui peningkatan pemahamannya. Kami mendapatkan presentase yang menunjukan 89%. Hasil yang baik ini didapatkan karena kepandaian siswa-siswi SDN Manggis serta kerjasama yang baik antara mahasiswa KKN dan guru-guru SDN 01 Manggis. Akan tetapi penulis berharap program penanaman, tanaman obat keluarga (TOGA) di SDN 01 Manggis ini bisa bermanfaat bagi seluruh warga sekolah akan pentingnya Toga bagi kesehatan dan supaya para siswa dan guru-guru memiliki kebiasaan untuk menanam tumbuh-tumbuhan kususnya Toga di ingkungan sekolah mekipun pada saat pelaksanaan terjadi sedikit kendala. 1. Faktor Pendorong Adapun faktor pendorong dalam pelaksaanan kegiatan ini adalah: a. Sambutan yang positif dari pihak sekolah terutama Kepala Sekolah dan para guru SDN 01 Manggis. b. Dosen pembimbing yang senantiasa memberikan bimbingan, pengarahan, dan dukungan kepada kami selaku mahasiwa agar kami dapat melaksanakan tugas dan program-program dengan baik. 2. Faktor Penghabat Adapun faktor penghambat dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah: a. Adanya Iklim/cuaca yang tidak menentu yang terkadang menjadi kendala tersendiri dari siswa-siswi untuk berangkat kesekolah karena pelaksanaan dilaksanakan di luar jam sekolah yang termasuk kedalam ekstrakulikuler b. Pengadaan Tanaman obat keluarga ( TOGA), yang mau ditanam karena tidak semua menemukan tanaman yang tergolong kedalam tanaman obat keluarga. F. Kesimpulan dan Saran 1. Kesimpulan Setelah kami melakukan kegiatan penanaman dan pemanfaatan Toga di SDN 01 Manggis kami mendapat kesimpulan sebagai berikut: a. Kami sebagai penulis dalam laporan pelaksanaan kegiatan penanaman dan pemanfaatan Toga yang telah kami lakukan di SDN 01 Manggis mendapatkan hasil yang baik dan cukup memuaskan. Para siswa jadi lebih mengenal apa itu tumbuhan Toga dan bagaimana cara pemanfaatnya untuk kesehatan. b. Pada program kuliah kerja nyata yang telah terlaksanakan, mahasiswa menjadi lebih mengenal apa itu Toga dan apa pentingya Toga untuk kesehatan. Saya selaku mahasiswa supaya bisa menerapkan penanaman dan pemanfaatan Toga ini dilingkungan keluarga dan di lingkungan masyarakat, yang hasilnya bisa bermanfaat untuk kesehatan tubuh. 2. Saran Dari kesimpulan yang telah diuraikan di atas, saya selaku penulis berharap para siswa dan para guru senantiasa melakukan kegiatan penanaman dan pemanfaatan Toga dilingkungan sekolah. Tidak hanya dilingkungan sekolah saja, tetapi juga supaya bisa diterapkan di lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat agar nantinya bisa berguna untuk lebih kedepannya. Sehingga dengan seiringnya waktu kegiatan penanaman dan pemanfaatan Toga menjadi suatu kebiasaan yang akan selalu diterapkan.

;;