BAB I
PENDAHULUAN


1.1. Latar Belakang

Saat ini mulai marak dibicarakan mengenai pendidikan karakter, meskipun pendidikan karakter bukan hal yang baru, sebelumnya sudah ada pendidikan karakter pad jaman yunani kuno, namun sekarang mulai terasa kembali betapa penting nya pendidikan karakter semakin kedepan dari kemajuan teknologi yang begitu pesat berpengaruh besar di dalam kehidupan manusia yaitu teknologi banyak manfaatnya, namun disadari ataupun tidak pengaruh teknologi membawa dampak negatif juga dari kalangan anak kecil, pemuda dan orang tua semakin mudahnya,melakukan hal mudorot tidak semestinya menjadi konsumsi kehidupan misalkan dalam hal dunia maya warnet adalah hal mudah untuk membuka film – film porno dan seakan akan menjadi hal biasa.
Dan di lihat juga dari kalangan pejabat - pejabat negara yang tersangkut dengan banyaknya korupsi yang kesemuanya kasus ini adalah sumber dari ketertinggalan, keterpurukan dan krisis morarlitas, sehingga dari sinilah mulai kembali penerapan pendidikan karakter yang harus di tanamkan kepada diri sianak dirumah maupun disekolah dari guru dan orang tua murid kerjasama karena menjadi peran penting dalam pembentukan karakter, dan dari sini penulis akan membahas internalisasi pendidikan karakter dalam muatan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran.



1.2. Rumusan Masalah
Makalah ini merumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut :
1. Pengertian pendidikan karakter ?
2. Bagaimana penanaman karakter di dalam silabus ?
3. Bagaimana kegiatan penanaman nilai melalui eksplorasi, elaborasi, sampai dengan konfirmasi dilaksanakan ?


1.3. Ruang Lingkup
Dalam makalah ini, penulis membatasi masalah yang akan dibahas pada materi pendidikan karakter dalam internalisasi silabus dan rencan pelaksanaan pembelajaran. Pembahasan lebih dikhususkan pada penerapan nilai - nilai karakter pendidikan dalam silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran.
1.4. Maksud dan Tujuan
Maksud dari penyusunan tugas ini adalah untuk memenuhi dan melengkapi salah satu tugas mata kuliah pendidikan karakter. Sedangkan tujuan dari penulisan tugas ini adalah:
1. Mengembangkan kreativitas dan wawasan penulis.
2. Memberikan uraian tentang penerapan pendidikan karakter dalam muatan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran

1.5. Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penyusunan tugas ini, penulis menggunakan Metode Browsing Internet, yaitu metode yang dilakukan dengan mencari referensi-referensi yang berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam tugas ini di internet
1.6. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan pembaca dalam mempelajari dan mengetahui isi makalah ini, berikut ini akan dijabarkan sistematika penulisan makalah ini, yaitu :
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini, penulis menguraikan tentang latar belakang penulisan, rumusan masalah, ruang lingkup, maksud dan tujuan, metode pengumpulan data, serta sistematika penulisan.
BAB II PEMBAHASAN
Bab ini merupakan bab utama makalah yang berisi tentang internalisasi pendidikan karakter dalam silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran di tingkat SD kelas VI semester 1, penanaman nilai melalui distribusi Exsplorasi, Elaburasi, Konfimasi.
BAB III PENUTUP
Dalam bab ini, penulis menguraikan tentang kesimpulan dan saran.






BAB II
PEMBAHASAN


A. Definisi pendidikan karakter
Pendidikan karakter adalah upaya sadar untuk membantu seseorang agar mampu memahami, peduli dan bertindak atas dasar nilai-nilai inti etika / moral, Ketahuilah bahwa anda mempunyai potensi untuk menjadi seorang pribadi yang berkarakter, upayakanlah itu, Karakter lebih dari apapun dan akan menjadikan anda seorang pribadi yang memiliki nilai tambah.
 Definisi pendidikan karakter menurut para ahli :

Pendidikan karakter adalah untuk mengukir akhlak melalui proses (knowing the good) menetahui yang baik, (loving the good ) mencintai kebaikan,(and acting the good) dan bertindak yang baik, yakni suatu proses pendidikan yang melibatkan aspek kognitif, emosi, dan fisik sehingga akhlak mulia bisa di ukir menjadi habitat hati pikiran dan tangan (habitat of the mind, heart and hands)
Menurut Thomas Lickona Pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti plus, yaitu yang melibatkan aspek pengetahuan (cognitive), perasaan (feeling), dan tindakan (action). tanpa ketiga aspek ini, maka pendidikan karakter tidak akan efektif.
Menurut Prof. Suyanto, Ph.D Karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Individu yang berkarakter baik adalah individu yang bisa membuat keputusan dan siap mempertanggung jawabkan tiap akibat dari keputusan yang ia buat .
Menurut Akhmad Sudrajat Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kamil .
Pendidikan karakter merupakan hal yang baru sekarang ini meskipun bukan sesuatu yang baru, Penanaman nilai-nilai sebagai sebuah karakteristik seseorang sudah berlangsung sejak dahulu kala, dari ini Kita dapat belajar dari kisah nabi Musa AS dengan Khidir, Khidir sebagai guru dalam mendidik Musa muridnya, ingin membangun landasan yang kokoh , yaitu membentuk karakter yang kuat pada murid, sehingga ujian mental,terutama kesabaran, kedisiplinan, keuletan yang ditanamkan oleh guru kepada muridnya.
Disini terlihat bahwa dalam membangun karakter yang kuat membutuhkan suatu proses tertantu sehingga nilai-nilai yang ditanamkan dapat mengakar, dan seiring dengan perubahan jaman, agaknya menuntut adanya penenaman kembali nilai-nilai tersebut ke dalam sebuah wadah kegiatan pendidikan di setiap pengajaran.
Penanaman nilai-nilai tersebut dimasukkan ke dalam silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran, dengan maksud agar dapat tercapai sebuah karakter yang selama ini semakin memudar dan dari sini tentunya di silabus dan setiap mata palajaran mempunyai nilai-nilai tersendiri yang akan ditanamkan dalam diri anak didik. hal ini disebabkan oleh adanya keutamaan fokus dari tiap mapel/mata pelajaran yang tentunya mempunyai karakteristik yang berbeda-beda
B. Internalisasi pendidikan karakter dalam muatan silabus. Model silabus menurun
Silabus SD mata pelajaran bahasa indonesia VI semester 1
1.1. STANDAR KOMPETENSI
Mende-ngarkan
Memahami penjelasan nara sumber dan cerita rakyat secara lisan
1.2. KOMPETENSI DASAR
1. Menanggapi penjelasan nara sumber (petani,pedagang,nelayan,karyawan dll) dengan memperhatikan santun berbahasa.
2. Mengidentifikasi unsur cerita rakyat yang didengarnya

1.3. MATERI POKOK
• Teks penjelasan nara sumber cerita rakyat

1.4. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
• Siswa dapat mendengarkan penjelasan.
• Siswa dapat menanggapi pernyataan.
• Siswa dapat menanggapi penjelasan nara sumber.
• Siswa dapat menuliskan hal-hal penting dari penjelasan nara sumber.
• Siswa dapat menceriterakan kembali penjelasan nara sumber
• Siswa dapat mendengarkan cerita rakyat.
• Siswa dapat mencatat nama-nama tokoh dalam cerita
• Siswa dapat menjelaskan sifat tokoh dengan tepat.
• Siswa dapat memberikan tanggapan mengenai isi cerita rakyat yang didengar
1.5. KEGIATAN BELAJAR
• Mendengarkan penjelasan.
• Menananggapi pernyataan.
• Menanggapi. penjelasan nara sumber.
• Menuliskan hal-hal penting dari penjelasan nara sumber.
• Menceriterakan penjelasan nara sumber.
• Mendaftar nama-nama tokoh cerita yang didengar.
• Mencatat latar dan alamat cerita rakyat yang didengar.
• Memberikan tanggapan mengenai isi cerita rakyat yang didengar.

1.6. PENILAIAN
 TEKNIK
• Lisan
• Tertulis
• Tugas
 BENTUK INSTRUMEN
Lembar penilaian Produk
 CONTOH INSTRUMEN
• Tanggapilah pernya-taan nara sumber!
• Tuliskanlah hal-hal penting dari penjelasan nara sumber!
• Tulislah daftar nama - nama tokoh ceri-ta yang di dengar!
• Buatlah catatan latar dan alamat cerita rakyat yang didengar!
1.7. ALOKASI WAKTU
1x pertemuan2 x 35 menit
1.8. SUMBER BAHAN
• Kaset/CD/TeksBuku Bina Bahasa Indonesia hal 2-3. Penerbit Erlangg Kurikulum 2006 KTSP.
• Cerita rakyat Buku Bina Bahasa Ind hal : 18-19.
• Kaset/CD berisi cerita rakya

Karakter siswa yang tanamkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines), Rasa hormat dan perhatian ( respect ), Tekun ( diligence ), Tanggung jawab ( responsibility )Berani ( courage ) dan Ketulusan ( Honesty ).

 Rencana pelaksanaan pembelajaran distribusi penanaman nilai-nilai utama dalam tiap mata pelajaran di SD kelas VI Semester 1, dapat dilihat sebagai berikut:
1. Pendidikan Agama: Nilai utama yang ditanamkan antara lain: religius, jujur, santun, disiplin, tanggung jawab, cinta ilmu, ingin tahu, percaya diri, menghargai keberagaman, patuh pada aturan, sosial, bergaya hidup sehat, sadar akan hak dan kewajiban, kerja keras, dan adil.
2. Pendidikan Kewargaan Negara: Nasionalis, patuh pada aturan sosial, demokratis, jujur, mengahrgai keragaman, sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang lain.
3. Bahasa Indonesia: Berfikir logis, kritis, kreatif dan inovatif, percaya diri, bertanggung jawab, ingin tahu, santun, nasionalis.
4. Ilmu Pengetahuan Sosial: Nasionalis, menghargai keberagaman, berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, peduli sosial dan lingkungan, berjiwa wirausaha, jujur, kerja keras.
5. Ilmu Pengetahuan Alam: Ingin tahu, berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, jujur, bergaya hidup sehat, percaya diri, menghargai keberagaman, disiplin, mandiri, bertanggung jawab, peduli lingkungan, cinta ilmu
6. Bahasa Inggris: Menghargai keberagaman, santun, percaya diri, mandiri, bekerja sama, patuh pada aturan sosial
7. Seni Budaya: Menghargai keberagaman, nasionalis, dan menghargai karya orang lain, ingin, jujur, disiplin, demokratis
8. Penjasorkes: Bergaya hidup sehat, kerja keras, disiplin, jujur, percaya diri, mandiri, mengahrgai karya dan prestasi orang lain
9. TIK/Ketrampilan: Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, mandiri, bertanggung jawab, dan menghargai karya orang lain.
10. Muatan Lokal: Menghargai kebersamaan, menghargai karya orang lain, nasional, peduli.
Bagaimana kesemuanya diaplikasikan? Setiap nilai utama tersebut dapat dimasukkan ke dalam pembelajaran mulai dari kegiatan eksplorasi, elaborasi, sampai dengan konfirmasi.

C. Bagian pertama adalah Eksplorasi, antara lain dengan cara:
1. Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber (contoh nilai yang ditanamkan: mandiri, berfikir logis, kreatif, kerjasama)
2. Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain (contoh nilai yang ditanamkan: kreatif, kerja keras)
3. Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya (contoh nilai yang ditanamkan: kerjasama, saling menghargai, peduli lingkungan)
4. Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran (contoh nilai yang ditanamkan: rasa percaya diri, mandiri)
5. Memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan (contoh nilai yang ditanamkan: mandiri, kerjasama, kerja keras).
D. Bagian kedua adalah Elaborasi, nilai-nilai yang dapat ditanamkan antara lain:
1. Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna (contoh nilai yang ditanamkan: cinta ilmu, kreatif, logis)
2. Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis (contoh nilai yang ditanamkan: kreatif, percaya diri, kritis, saling menghargai, santun)
3. Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut (contoh nilai yang ditanamkan: kreatif, percaya diri, kritis)
4. Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif (contoh nilai yang ditanamkan: kerjasama, saling menghargai, tanggung jawab)
5. Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar (contoh nilai yang ditanamkan: jujur, disiplin, kerja keras, menghargai)
6. Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok (contoh nilai yang ditanamkan: jujur, bertanggung jawab, percaya diri, saling menghargai, mandiri, kerjasama)
7. Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok (contoh nilai yang ditanamkan: percaya diri, saling menghargai, mandiri, kerjasama)
8. Memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan (contoh nilai yang ditanamkan: percaya diri, saling menghargai, mandiri, kerjasama)
9. Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik (contoh nilai yang ditanamkan: percaya diri, saling menghargai, mandiri, kerjasama).
E. Dan bagian ketiga adalah konfirmasi, nilai-nilainya antara lain:
1. Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik (contoh nilai yang ditanamkan: saling menghargai, percaya diri, santun, kritis, logis)
2. Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber (contoh nilai yang ditanamkan: percaya diri, logis, kritis)
3. Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan (contoh nilai yang ditanamkan: memahami kelebihan dan kekurangan)
4. Memfasilitasi peserta didik untuk lebih jauh/dalam/luas memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap, antara lain dengan guru:
• Berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar (contoh nilai yang ditanamkan: peduli, santun)
• membantu menyelesaikan masalah (contoh nilai yang ditanamkan: peduli)
• Memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi (contoh nilai yang ditanamkan: kritis)
• Memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh (contoh nilai yang ditanamkan: cinta ilmu) dan
• Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif (contoh nilai yang ditanamkan: peduli, percaya diri).
Penanaman nilai inilah yang nantinya diharapkan akan menjadikan peserta didik menjadi lebih berkarakter dan lebih membawa perubahan untuk bangsa Indonesia.








BAB III
PENUTUP

1.7. Kesimpulan
Pendidikan karakter adalah upaya sadar untuk membantu seseorang agar mampu memahami, peduli dan bertindak atas dasar nilai-nilai inti etika / moral, Ketahuilah bahwa anda mempunyai potensi untuk menjadi seorang pribadi yang berkarakter, upayakanlah itu, Karakter lebih dari apapun dan akan menjadikan anda seorang pribadi yang memiliki nilai tambah
Karakter akan melindungi segala sesuatu yang anda hargai dalam kehidupan ini seiring sosialisasi tentang relevansi pendidikan karakter ini, semoga dalam waktu dekat tiap sekolah bisa segera menerapkannya, agar nantinya lahir generasi bangsa yang selain cerdas juga berkarakter sesuai nilai-nilai luhur bangsa dan agama, jadi tugas seorang pendidik adalah mengupayakan penanaman nilai karakter secepatnya di dalam silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran harus terlaksana secara optimal sehingga penanaman pendidikan karakter mencapi tujuan.
1.8. Saran - Saran
Adapun saran-saran dari makalah yaitu:
1. Sebagai calon guru harus bisa menjadi senitauladan bagi siswanya nanti mempunyai berkarakter yang baik.
2. Peranan lembaga pendidikan, keluarga, dan masyarakat sangat diperlukan untuk membentuk karakter peserta didik yang baik, sehingga tujuan pendidikan nasional dapat tercapai secara optimal.

BAB IV
DAFTAR PUSTAKA


www.http:/ /Ratna Megawangi. pendidikan karakter.wordpress.com /2007/12/13/telaah-yogo4.docx.
www.http://Thomas lickona. Memahami pendidikan karakter .wordpress.com/2011/07/telaah-yogo2.docx. 9/10/2011,10:13:37 WIB.

www.http://Prof.suyanto,phD.Urgensi pendidikan karakter.sdn-cijawura.sch.id/beritaterbaru.html.9/10/2011,10:17:21 WIB.
www.http://Akhmadsudrajat.wordpress.com/2010/08/20/Pendidikan-karakter.10/10/2011,19:43:09 WIB.
www.http://Nurani Ike Budiatmawati . 2010. Sosialisasi Kurikulum Berkarakter. Surakarta: LPMP.10/10/2011,20:13:48 WIB.

0 Comments:

Post a Comment